Kamis, 18 November 2010

Cita - cita

Saya bingung apabila ditanya "Cita - cita kamu apa ?". Pada saat saya kecil mungkin saya menjawab "Mau jadi pilot". Tapi sekarang saya berpikir, kenapa jadi pilot ? faktanya saya takut ketinggian. Jadi pupuslah harapan saya menjadi pilot. Dan mungkin pada saat itu saya hanyalah anak kecil yang lucu dan mempunyai mimpi yang tinggi, jadi dengan yakinnya saya bercita - cita jadi pilot. Seperti contoh saja, tahu lagu (mantan) penyanyi cilik Joshua? liriknya kalau tidak salah menjelaskan kalau dia ingin menjadi insinyur. Tapi sekarang? apaakah dia sudah berhasil menjadi insinyur atau sudah terlihat tanda - tanda kalau dia akan menjadi insyinyur? Tidak. Saya belum pernah mendengar ada berita atau pun gosip "mantan penyanyi cilik Joshua meninggalkan panggung hiburan karena ingin mewujudkan cita - citanya menjadi insinyur", atau "Karena cita - cita menjadi insinyur yang sangat kuat, mantan penyanyi cilik Joshua berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 2 bulan". Nyatanya dia tetap saja menjadi "Artis". 

Sampai saat ini pun saya belum tahu bercita - cita, atau mimpi ingin "menjadi" apa. Saya pernah mendengar jawaban orang pada saat ditanya cita - citanya. "Ingin masuk surga". Menurut saya itu bukan cita - cita, karena saya pun ingin masuk surga. Sekarang saya yang bertanya, apakah ada orang yang ingin masuk neraka? Kalau "ingin masuk surga" itu bisa dijadikan suatu cita - cita, mungkin dalam pendataan cita - cita warga di Indonesia, "ingin masuk surga" itulah yang mendapat peringkat satu. 

Sekarang saya bingung. Sebenarnya cita - cita itu apa ? pastikah cita - cita itu terwujud ? bila iya apakah itu semudah membalikan telapak tangan ? Menurut saya cita - cita itu harus benar - benar didukung oleh keinginan yang kuat dan ada tindakan yang kuat agar cita - cita itu terwujud. Dulu ada teman saya yang berkata seperti ini "Gue pengen banget jadi dokter". Hebat. Itulah yang ada dipikiran saya. Tapi nyatanya ? bahkan kuliah pun tidak mengambil jurusan berkedok "IPA". Kemanakah cita - citanya itu ? Pada saat saya mengejek "Weittss, yang cita - citanya dokter nih". Dia malah menjawab "Itu mah dulu, sekarang udah engga"

Jadi makin bingung. Bisa semudah itukah cita - cita dapat berganti ? ada yang bilang cita - cita itu penting, bahkan ada yang berkata Cita - cita adalah kunci masa depan hidup kita sebagai bahan bakar menuju sukses. Wow, hebat sekali kata - katanya. Tapi itu malahan membuat saya menjadi lemas. Karena sampai saat ini saya belum "mematenkan" cita - cita saya. Kalau kata - kata itu benar, bersedihlah orang - orang yang tidak mempunyai cita - cita. Tapi apabila keadaanya begini. Seorang menjadi pengedar narkoba yang sangat sukses. Jadi apakah dia bercita - cita menjadi pengedar narkoba ? Hebat sekali kalau benar.

Makin menumpuklah bingung saya. Baiklah sekarang saya mencoba untuk "mematenkan" cita - cita saya. Ting  tong !! akhirnya saya menemukan cita - cita saya. Masuk surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar